(Foto sumber : Tempo.co)
Beberapa waktu lalu SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) sempat Menjadi pembicaraan publik terkait dengan kreatifitas guru dan siswa dari beberapa SMK yang merakit mobil ESEMKA, diantaranya SMK Negeri 1 Singosari Malang, SMK Negeri 1 Madiun, SMK Negeri 1 Solo dan juga SMK Negeri 2 Surabaya. Kehadiran karya anak bangsa tersebut memunculkan berbagai macam pendapat positif maupun negatif yang berbalut rasa pesimis dan optimisme.
Saat ini ?
Barangkali tidak sedikit dari kalangan pendidik SMK maupun masyarakat umum yang menunggu kelanjutan dari program perakitan mobil esemka.
Info terbaru : Harian SURYA koran asal Surabaya, beberapa hari dalam terbitannya menulis berita bagaimana kondisi mobil esemka yang sampai saat ini terkesan belum ada kejelasan tindak lanjutnya.
Namun demikian menarik sekali apa yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, bahwa tidak ada program untuk menjadikan tempat produksi atau perakitan massal di SMK. Keberadaan mobil esemka adalah untuk praktik, bukan untuk produksi. Karena menurut beliau untuk memproduksi massal itu tidak saja membutuhkan biaya besar tetapi juga membutuhkan manajemen yang kuat, mulai manajemen produksi maupun manajemen pemasarannya.
Sehingga tugas untuk memproduksi mobil adalah pabrikan, sedangkan tugas SMK adalah bagaimana mampu menghasilkan SDM yang handal, sehingga lulus sudah siap kerja.
(Sumber : Surya, 23 Agusutus 2013)
